RAKOR DESA TANGGUH BENCANA


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak mengadakan Rapat Koordinasi Hasil Monitoring dan Evaluasi Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di Ruang Pertemuan Lt II BPBD Kabupaten Demak (26/11).

Rakor yang dihadiri dari beberapa Desa yang telah mendapatkan Sosialisasi tentang Pembentukan Desa Tangguh Bencana. Desa Tangguh Bencana mulai digiatkan pada tahun 2016. Rapat Koordinasi yang diikuti 20 Desa dan 14 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Demak.

Rapat Koordinasi dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak, Drs. M. Agus Nugroho Luhur Pambudi. “Bahwa Penanggulangan Bencana Urusan Bersama. Relawan Penanggulangan Bencana menjadi ujung tombak BPBD Kabupaten Demak, karena dengan adanya Relawan banyak membantu tugas kami dibidang kebencanaan, tutur Agus”

“Dalam menanggulangi bencana kita harus paham mitigasi atau pengurangan risiko bencana meliputi: KENALI ANCAMANNYA, ANTISIPASI AKIBATNYA, SIAPKAN STRATEGINYA, KURANGI RESIKONYA, KITA SIAP UNTUK SELAMAT, KITA JAGA ALAM JAGA KITA, BUDAYAKAN SADAR BENCANA”

Sinergitas Pentahelix dalam Mitigasi Bencana. Bahwa PB sangat membutuhkan suatu inovasi yang terwujud dari upaya sinergi dan kolaborasi. Melalui peran pelibatan pihak atau pentahelix tersebut sekaligus menjadikan masing” helix sebagai katalisator atau pembawa perubahan dan percepatan dalam mencapai visi Penanggulangan Bencana.

Kelima helix tersebut dan peran yang dimiliki adalah: Pemerintah (regulator), Akademis/Pakar (Konsep dan Inovasi), Dunia Usaha (Pendorong), Media massa (penguat/amplifier), Masyarakat (akselerator).